Selamat datang Sobat...

jika ada manfaat yang dapat di ambil, ambillah,,, jika ada kekhilafan, , , tinggalkanlah,,,
dan peringatkanlah diri yang memiliki banyak kekhilafan ini...

Lokasi Pengunjung

Rabu, 26 Januari 2011

MAKNA CINTA SEBENARNYA

Makna Cinta Sebenarnya

Semua sobat pasti kenal dengan kata yang namanya “cinta” dalam bahasa arabnya “mahabbah” dan bahasa inggrisnya “love”... (BTW dah pernah kenalan dimana nich??)  semuanya punya keluasan arti masing-masing.
    To the point aja deh,,, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Kata cinta merupakan wakil dari perasaan kasih, sayang, atau rindu yang sangat dalam” (hayo sekarang siapa yang kamu rindukan???). eit jangan selalu berfikir about boyfriend or girlfriend dulu ya. Cinta ini luas cakupannya,, bisa ke ayah, bundo, adik, kakak, om, mba, kk ipar, ade ipar , paman tante,nenek kakek juga eyang kangkung saya (wuih dah kaya di iklan HSBC dulu,,, aja? Pasti lupa? Udah g usah di pikirin)

Kembali ke lap-top (nyanyiin gaya tukul,,)
Dalam Alquran, rasa cinta adalah bagian dari fitrah manusia. Firman Allah Swt.

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).” (QS Ali-Imran [3]: 14)
Jadi sangatlah manusiawi bagi seseorang yang mencintai hal-hal yang telah disebutkan diatas... namun ketauhilah bahwa kecintaan kepada hal keduniawiaan (harta, tahta, boyplend-girlplend) adalah kecintaan yang amat kecil dibandingkan kecintaan kepada Allah, rasul dan hari akhirat.
***
Kisah teladan:
Pada suatu hari Rasulullah Saw lewat di pasar melalui bahagian atas. Orang banyak mengikuti beliau di kiri dan di kanan. Beliau bertemu dengan bangkai seekor anak kambing yang kecil kedua telinganya (cacat) Lalu dihampiri dan diambilnya anak kambing pada telinganya. Kata beliau, "Siapakah diantara kamu yang suka membeli ini dengan satu dirham?" Jawab mereka, "Kami tidak suka sedikitpun jua. Untuk apa bagi kami". Tanya beliau, "Sukakah kamu diberi dengan cuma-cuma?" Jawab mereka, "Sekalipun dia hidup kami tidak akan mau, karena anak kambing itu bercacat. Kedua telinganya kecil. Apalagi dia sudah menjadi bangkai". Sabda Rasululloh Saw., "Demi Alloh, sesungguhnya dunia lebih hina disisi Allah Ta’ala dari pada anggapanmu terhadap bangkai ini". (Muslim 4:386).

Astagfirullah,,, begitu hinakah dunia ini?
Murid: “Lah, pak lalu bagaimana kalo gitu,, jadi bingung??? Dapatkah kita membuat dunia itu berarti dan berharga bagi kita?”
usTd.: “ Sebentar saya juga agak bingung sedikit ( y ampun, bingung-ya bingung aja tadz, pake kata-kata sedikit lagi....)
***
    Kembali ke pokok masalah “CINTA” (fokkus untuk lawan jenis). Cinta kepada lawan jenis yang disebut cinta hiasan oleh orang suci dan ulama islam, ternyata dapat diubah menjadi cinta kepada CINTA Yang Hakiki (Allah SWT).

Dunia ini memiliki dua wajah, yang pertama adalah wajah yang fana dan sekejap, sedangkan yang lain adalah cermin tempat terwujudnya asma-asma Allah, sehingga apabila si pencintanya mampu menoleh dari wajah yang sekejap ke wajah yang lain, maka cintanya akan berubah menjadi cinta kepada-Nya (Said Nursi, Menjawab yang tak terjawab menjelaskan yang tak terjelaskan, hl.9 ).
Ciptaan-Nya yang disebut al-ayat al-kauniyah, adalah manifestasi dari asma-asma Allah SWT, yang tercermin/terpantul lewat makhluknya. Jadi intinya ialah bahwa si doi yang kita cintai,, yang kita anggap dia ganteng/cantik (Baik hati, rajin menabung,) adalah sebagai cermin tempat refleksi dari Sinar Allah SWT Yang Maha Indah, Al-Jamil.

Tak heran jika dia jauh dari kita,, sesungguhnya hati kita akan merasa miris dan sedih,,(bener g??? Hayo ngaku!!) bukan karena kita kehilangan si-doi,, melainkan kita tidak dapat merasakan refleksi sinar-Nya, Al-Jamil, Yang Maha Indah yang terpantul dari si-doi,, (hemm katahuan masalahnya)

Oleh karenanya sungguh sejalan dengan hadist nabi, yang memerintahkan kepada kita untuk bertafakur akan ciptaan-Nya untuk mengenal Allah SWT.

“tafakkaru fi kholkillah wala tatafakkaru fi dzatillah” artinya, “Tafakurlah (berpikirlah) tentang ciptaan Allah dan jangan membayangkan Dzat Allah”

   Seorang pecinta yang sensitif terhadap makhluk, sehingga perasaannya akan selalu terluka oleh binasanya semua makhluk yang fana dan indah. Karena ia tidak dapat melakukan apapun untuk makhluk-makhluk itu (di atas kekuasaan Allah SWT), ia akan sangat menderita dalam ketidakberdayaan.
 Sebaliknya orang-orang yang telah menemukan Allah akan menemukan obat untuk penyakit yang disebabkan oleh rasa sayang dan hati yang lembut (ortu w banget... “no-comment bro!” ^^ NEXT), karena ia menganggap kehilangan jiwa-jiwa makhluk hidup yang pergi adalah cermin tempat dipantulkannya nama-nama kekal dari Yang Maha Kekal, sehingga kelembutan hatinya akan berubah menjadi penerimaan dan kelapangan hati. Dengan demikian pula ia memahami bahwa ketiadaan-nya sebernanya adalah sebuah proses pembaruan untuk menyegarkan kembali dan meningkatkan keindahan dan kenikmatan dan untuk menunjukkan keterampilan seni ilahi yang teramati dalam alam semesta ( Nursi, hl. 11). Subhanallah. 

“Sehingga, alihkanlah wajah kita untuk melihat Sinar Asma-Nya langsung tanpa perantara cermin makhluknya” agar kecintaan kepada sesuatu yang sekejap ini, dapat menjadi kecintaan yang hakiki”... wallahu a’lam bisshowab
****

0 komentar: